Sabtu, 28 Agustus 2010

jeritan hati sang pecinta mawar

“Jeritan hati sang pecinta mawar”

Tahun 2010 adalah tahun tersulit buatku…begitu banyak kegagalan yang aku telan. mulai dari 4 kali aku gagal dalam memilih universitas dan akhirnya aku kini kuliah yang sebenarnya aku sendiri tak begitu yakin dengan pilihanku ini. Tapi ya sudahlah ini mungkin yang terbaik yang Allah beri untukku dan jalani semua ini dengan penuh Syukur.
Kini…hariku sudah tak seindah dulu…aku merasa akhir-akhir ini hidupku begitu membosankan. “huuh pengen cepet-cepet masuk kuliah udah gak betah di rumah terus”.
Dulu di kala aku sedih atau kesepian, selalu ada teman-teman yang selalu menghiburku, dan selalu ada penyemangatku yang selalu ingatkan aku untuk ini itu. Tapi kini rasanya sudah tak ada lagi yang peduli padakudan kini aku harus menaklukkan hri-hari sulitku sendirian.
Seperti halnya, Orangtua yang tak pernah mengerti apa yang aku mau, dan walaupun aku terdiri dari keluarga besar yang terdiri dari 9 bersaudara, tak jarang aku merasakan kesepian yang luar biasa, karena semua kakak ku sibuk dengan urusannya masing-masing. Sibuk dengan keluarga, sibuk dengan pekerjaannya, sibuk dengan urusan pernikahannya,sibuk dengan pacarnya, sibuk dengan tugas akhir skripsinya. Aku tau itu semua merupakan tanggung jawab mereka, tapi apa pernah mereka tau apa yang aku rasakan? Misalnya saat Hp mungilku hilang, mereka semua malah menyalahkanku,bukan menghibur kesedihanku dan tetap saja tak peduli padaku.namanya juga musibah kalo aku tahu HP ku akan hilang mungkin pada saat itu aku tidak akan membawanya. Sang penyemangatku yang dulu slalu setia mendengarkan curahan hatiku kini juga perlahan mulai meninggalkanku dan dia juga sibuk dengan Organisasi di kampusnya bahkan mungkin sibuk dengan pacar barunya..teman-teman ku sibuk dengan dunia barunya kuliah dan mungkin juga ada yang bekerja…sahabatku sejak kecil yang sudah setia menemaniku 9 tahun juga kebetulan kuliah di tempat yang berbeda denganku dan dia juga sibuk dengan kuliahnya. Sekalinya ada di rumah dan saat aku bertandang ke rumahnya, dia sedang asyik berdua dengan pacarnya mana mungkin aku mengganggunya???.lalu pada siapa aku harus mengadu ???. kini yang selalu setia menemaniku hanyalah Tuhanku ALLAH SWT dan my computer yang siap mendengarkan keluh kesahku kapan punaku mau. Terkadang terlintas dalambenakku, “Ya Allah, aku ingin bertemu dengan-MU karena saat ini hanya Kau yang peduli padaku, karena di dunia ini sudah tak ada yang peduli padaku…mungkin mereka akan peduli padaku saat aku t’lah bersama-MU??. Tapi sang pentemangatku berkata :
” Kakak gak suka ai bilang kayagini. Hidup ini terlalu berharga hanya untuk di tinggal dalam keputusasaan.Mana ai nya kakak yang dulu? Yang penuh impian, penuh semangat, suka tantangan dan pantang menyerah?. Mana ai yang punya segudang mimpi-mimpi yang ai yakin kelak bisa ai gapai ?, mana ai nya kakak yang ingin tumbuh besar menjadi wanita tegar dan seindah mawar? Mana ai nya kakak yang dulu pernah kak kenal?”. Aku terdiam mendengarnya. Semangatku kembali memuncak, tapi apa yang dia ucapkan tak semudah yang aku jalani saat ini. Harapku, akan ada seseorang yang menopangku dalam mengarungi terjalnya jalan hidup ini. dan walau aku tau, pastinya bukan sang penyemangatku lagi. Dan aku yakin setiap masalah pasti ada penyelesaiannya.
“ Ya Allah dengan penuh pengharapan aku memohon pada-MU…berikan aku kesabaran dalam menjalani ujian hidup ini. mudahkan aku dalam menggapai secercah kebahagiaan dan mimipi-mimpi indah ku Ya Rabb.. “
Seperti yang Mario teguh katakan “Buruknya masalah yang menghampiri kita menunjukkan besarnya rencana TUHAN.. dan semua keberhasilan terbaik kita akan datang setelah kekecewaan besar yang kita hadapi dengan sabar. Semangat !!! ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar