Sabtu, 31 Desember 2011

ANDAI SAYA MENJADI ANGGOTA DPD-RI? - Mengutamakan mereka yang terpinggirkan


Hemm, jadi anggota DPD RI? memang tak pernah sedikitpun terlintas dalam benak saya, karena cita-cita terbesar saya adalah saya ingin mendunia lewat tulisan-tulisan saya yang dapat menginspirasi orang lain. Namun, jika Tuhan menakdirkan demikian kenapa tidak? Saya akan mengemban amanah itu dengan baik.
Banyak sekali sederetan rencana yang akan saya wujudkan jika saya terpilih menjadi anggota DPD RI, diantaranya :

Yang pertama, saya akan membenahi tata letak kota yang terkesan semrawut agar terhindar dari kemacetan, memperbaiki jalan- jalan yang rusak, serta menyediakan sebuah lahan untuk pedagang-pedagang kecil.

Yang kedua, saya ingin mendirikan rumah-rumah layak huni untuk warga, karena di daerah sekitar saya, masih banyak rumah yang beratapkan seng-seng yang sudah usang dan bilik-bilik yang sudah rapuh. Saya khawatir jika rumah tersebut tetap dipergunakan dan sewaktu-waktu roboh akan menimbulkan korban.

Yang ketiga, saya ingin mendirikan sebuah yayasan pendidikan yang akan saya beri nama rumah impian. Dimana rumah tersebut akan saya pergunakan untuk menaungi anak-anak jalanan yang tidak beruntung dalam hal pendidikan. Karena mereka juga mempunyai hak yang sama seperti anak-anak lain yang kelak akan memimpin negeri ini, membawa Indonesia menuju ke arah perubahan yang lebih baik.

Yang keempat, saya akan mendirikan sebuah lapangan pekerjaan untuk meminimalisir pengangguran . Lapangan pekerjaan tersebut tidak akan saya batasi jenisnya. Tapi disini saya akan memberikan kebebasan sepenuhnya pada masyarakat untuk berkreasi. Misalnya dapat berupa hasil kerajinan tangan, industri rumahan, saya yang akan menyiapkan sarana dan prasarananya. Untuk pengelolaannya saya serahkan rembukan dari masyarakat sekitar.`

Yang kelima, saya akan mengajak teman-teman saya di jajaran anggota DPD untuk turun langsung ke masyarakat, dan mengajak mereka untuk meyumbangkan sebagian pendapatan mereka dengan seikhlasnya untuk membantu sesama. Karena pendapatan lebih yang Tuhan titipkan untuk kita adalah sebagiannya milik mereka yang membutuhkan.
Semoga apa yang saya tuliskan disini suatu saat nanti dengan ijin Sang Maha pemeluk impian dapat saya wujudkan. Karena jika saya berani memimpikannya, maka saya juga harus berani untuk mewujudkannya.

Minggu, 11 Desember 2011

Anggunnya Jilbabmu

Wanita itu tercipta dengan sifat kelembutan hati dan jiwa, itulah kodrat seorang wanita. Alangkah indahnya ketika wanita solehah diibaratkan laksana teratai yang mekar di telaga madu. Permata yang senantiasa bersinar walau berada di kubangan lumpur sekalipun. Ia mempunyai akhlak dan pribadi yang begitu cantik. Cantik di mata Allah tidak di nilai berdasarkan paras rupa. Tetapi cantik di hadapan Allah itu ternilai dari hati yang senantiasa berada dalam tuntunan syariat-Nya.

”Dunia ini adalah perhiasan dan seindah-indahnya perhiasan dunia adalah wanita sholehah ”(HR.Muslim). Sungguh begitu mulianya Allah SWT menciptakan seorang wanita dengan segala kelebihan yang Allah berikan. Sejak seorang wanita mencapai masa akil baligh, Wanita di wajibkan menutup aurat seluruh tubuhnya terkecuali bagian wajah dan telapak tangan. Begitu jelas seruan Allah kepada wanita untuk menutup aurat yang tertuang dalam Al-Qur’an:

”Katakanlah kepada wanita yang beriman : Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang biasa nampak dari mereka. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dada mereka dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada suami merekaatau ayah mereka, atau putera-putera merka, ayah suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara mereka, atau putera-putera saudara mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka atau wanita-wanita islam atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan terhadap wanita atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung(An-nuur:31).
Sedangkan Firman Allah yang lain menjelaskan :

”Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.(Al-Ahzab:59)

Perbedaan wanita yang mengenakan jilbab dan tidak sungguh terlihat jelas. Seperti halnya saat seorang wanita berjalanan di kerumunan orang banyak, seringkali orang-orang yang berada di tempat itu mengucapkan ucapan salam yang merupakan do’a. Sedangkan yang tidak mengenakan jilbab dengan pakaian serba terbuka, mereka kerap kali di ganggu dengan godaan-godaan kaum adam yang begitu mengganggu ketentraman jiwa.

Yang tertutup itu akan terlihat jauh lebih indah. Jika kita mempunyai sebuah buku, Buku yang tersampul rapih akan lebih terlihat menarik dibandingkan dengan buku yang tidak bersampul. Itulah penggambaran seorang wanita yang mengulurkan jilbab sebagai penutup kepalanya. Akan tetapi, saat kita telah menunaikan kewajiban kita untuk menutup aurat, hendaknya, apa yang sudah menjadi prinsip kita peganglah dengan teguh. Dengan tetap menjaga hati dan pandangan semata-mata hanya karena Allah. Karena cantik pada parasmu akan hilang seiring berjalannya waktu. Akan tetapi, cantik pada hatimu takkan pernah lekang sekalipun sang waktu telah meninggalkanmu.

Fenomena jilbab gaul yang kini sedang menjadi trend di Indonesia sungguh sangat disayangkan. Memakai Jilbab hanya untuk tuntutan trend semata. Mengenakan penutup kepala tapi pakaian yang ia kenakan terlihat tampak jelas lekukan tubuhnya.
Rasullullah SAW bersabda :

”Antara penghuni-penghuni neraka ialah wanita yang memakai baju tetapi masih bertelanjang, menggodai dan digodai, mereka ini tidak akan masuk syurga malah bau syurga pun tidak akan sampai kepada mereka.”
Jilbab yang dikenakan haruslah menyembunyikan mahkota diri, laksana sekuntum mawar berduri, yang terlihat cantik dengan duri. Bukan untuk menyakiti tapi untuk mejaga diri akar kelak di izinkan ilahi menghiasi taman firdausyi.

Alangkah indahnya ketika jilbab itu di ulurkan ke segenap tubuh yang telah Allah tentukan, di sertai dengan pancaran akhlak mulia. Maka terlihat anggunlah si wanita yang insya Allah atas izin Sang Maha Pencipta di jadikan bunga pengharum taman syurga bagaikan haruman mewangi dari kuntuman kasturi.

Sabtu, 10 Desember 2011

Hanya Ada Satu Arah

Hari berganti dan kita tetap tidak mengerti, apa yang sebenarnya kita cari dan ingini. Pencapaian yang tampak begitu membanggakan adalah jebakan tak berkesudahan akan keinginan yang lebih lagi. Jika mampu kita ingin mereguk yang lebih melimpah,lebih mewah,lebih indah dan sejuta lebih lebih yang lain. Dalam bilangan tak terhingga tanpa kenal batas tepi. Dan bukankah memang akan selalu begitu, keadaan penghamba dunia?
Kemudian kita melupakan hal yang paling asasi; mengenal dan mencintai Allah. Pondasi utama dari sebuah tugas besar dan tujuan penciptaan; beribadah kepada-Nya. Berbakti, mengabdi, pasrah dan menyerah sepenuhnya. Yang keberadaannyalah esensi dari keberhasilan dan rasa kenikmatan. Dan kehilangannya meniscayakan kegagalan dan hampa akan semua yang bisa dirasakan.

Minggu, 16 Oktober 2011

Nikmatilah Perbedaan......

Perbedaan adalah anugrah dari
Yang Maha Kuasa!

Lihatlah sekeliling kita, indahnya
warna-warni bunga, warna-warni satwa,
dan segala keragaman lain yang
menghiasi dunia.

Bayangkan kalau kita hanya mengenal
warna hitam saja! Alangkah gelapnya
dunia ini! :-)

Tanpa adanya perbedaan dan warna-warni,
kita tidak akan merasakan hidup
semeriah dan seindah sekarang ini,
betul?! :-)

Begitu pun dengan kehidupan, setiap
insan selalu berhadapan dengan segala
macam perbedaan dan warna-warni
kehidupan.

Tapi sayang, tidak semua orang mampu
melihat perbedaan sebagai kekayaan.
Banyak orang merasa tersiksa karena
perbedaan alias mereka tidak mampu
menikmatinya.

Berbagai bentuk kejahatan dimulai hanya
karena perbedaan. Entah itu perbedaan
warna kulit, agama, suku bangsa,
prinsip, atau sekadar pendapat.

Sebenarnya, perbedaan bukanlah sesuatu
yang bisa dihindari. Setiap orang lahir
dengan perbedaan dan keunikannya
masing-masing. Mulai dari perbedaan
fisik, pola pikir, kesenangan, dan
lain-lain.

Tidaklah mungkin segala sesuatu hal sama.
Bahkan kesamaan pun sebenarnya tidak
selalu menguntungkan.

Coba bayangkan, seandainya semua orang
memiliki kemampuan memimpin, lantas
siapa yang mau dipimpin? Kalau semua
orang menjadi orang tua, siapa yang mau
jadi anak? Siapa juga yang akan
menerima sedekah, jika semua orang
ditakdirkan kaya?

Perbedaan ada bukan untuk dijadikan
alat perpecahan. Banyak hal positif
yang bisa kita peroleh dengan perbedaan.
Namun, tentu saja semua itu harus
bersyarat. Nah, syarat apa saja yang
harus dipenuhi?

Berikut di antaranya...

1. Cara pandang kita terhadap perbedaan.

Berpikirlah positif dengan mensyukuri
adanya perbedaan. Anggaplah perbedaan
sebagai kekayaan. Cara pandang yang
benar akan melahirkan sikap yang tepat.

Ada baiknya kita mencari persamaan
terlebih dahulu, sebelum mencari
perbedaan.

2. Kelola perbedaan sebaik mungkin.

Musyawarah untuk mencapai kesepakatan
adalah jalan yang tepat untuk mengelola
perbedaan.

Berlatihlah utk menghargai, menerima,
menjalankan dan bertanggungjawab
terhadap keputusan bersama, meski
berlawanan dengan ide awal kita.

3. Selalu posisikan segala sesuatu
pada tempatnya.

Saat bekerja sama dengan orang lain,
salurkan potensi, karakter, minat yang
berbeda-beda pada posisi 'yang tepat'.

Cara ini akan mendorong tercapainya
tujuan bersama dan mendukung
pengembangan potensi masing-masing
individu.

4. Jangan pernah meremehkan orang lain.

Apapun dan bagaimana pun kondisi atau
pendapat orang lain, perlakukan mereka
selayaknya diri kita ingin diperlakukan.

Anggaplah semua orang penting. Mereka
memiliki peran tersendiri, yg bisa jadi
tdk bisa digantikan oleh orang lain.

5. Jangan menonjolkan diri atau sombong.

Merasa diri paling penting dan lebih
baik daripada orang lain *tidak akan*
menambah nilai lebih bagi kita. Toh
kita tidak bisa hidup tanpa orang lain.

Jadilah beton dalam bangunan. Meski
tidak nampak, namun sesungguhnya ialah
yang menjadi penyangga kokohnya sebuah
bangunan. :-)

6. Cari sumber informasi yang terjamin
kebenarannya.

Perbedaan bisa muncul karena informasi
yang salah. Oleh sebab itu, pastikan
sumber informasi kita bisa terjamin dan
dapat dipercaya kebenarannya. Lebih
bagus lagi jika disertai bukti yang
mendukung.

7. Koreksi diri sendiri sebelum
menyalahkan orang lain.

Menyalahkan orang lain terus menerus
tidak akan banyak membantu kita. Bisa
jadi kesalahan sebenarnya terletak pada
diri kita. Karenanya, koreksi diri
sendiri terlebih dahulu merupakan
langkah yang paling bijaksana.

So, berhentilah menyesalkan perbedaan.
Karena jika tidak, kita akan
kehilangan sumber kebahagiaan! :-)

Kamis, 25 Agustus 2011

Renungan Cinta

Renungan Cinta

oleh : Aini Nur Latifah





Biar hujan melanda, makna cinta tetap terurai nyata

Meski tak bisa di urai maknanya..





Sayup-sayup rintik hujan membasahi pekarangan rumah Bunga petang itu. Air hujan mengendap di jendela kaca kamar bunga, membuat samar-samar menghalangi pandanganya.



Hujan membuat acara pertemuannya dengan Raka berantakan karena Umi tidak mengijinkannya untuk pergi di tengah hujan seperti ini. Ia pun memutuskan untuk mengurung diri di kamar. Karena bosan, di bukanya jendela kaca kamarnya. Tangan lembut gadis cantik itu di ulurkannya hingg menyentuh butiran-butiran hujan.



Sambil menopang dagu ia memainkan hujan dengan jari jemarinya. Padahal hari ini ia sudah merancang rencana bersama Raka yang sudah dua tahun terakhir ini mengisi hatinya untuk membantu tugas kuliahnya di Kafe Buku yang terletak tidak jauh dari rumahnya.



Dari dalam kamar ia menatap warna warni bunga krisan yang menghiasi taman halaman rumahnya. Sepintas ia melihat seorang lelaki berperawakan tinggi dan mengenakan jaket cokelat yang sudah tidak asing lagi dilihatnya. Ya, lelaki itu adalah Raka. Sorotan mata gadis itu terlihat berbinar meski melihat raka dalam radius yang cukup jauh.



Bunga begitu terlihat tampak anggun dengan balutan rok, dan atasannya lengkap dengan penutup kepala berwarna merah marun. Ia tidak lagi menekuk wajahnya. Bunga begitu tampak riang.



Baru saja selangkah beranjak dari pintu kamar Umi memanggil Bunga.

”Mau kemana sayang hujan-hujan begini, cantik banget lagi anak Umi?” Bunga mengulum senyum.

”Ada Raka di luar Umi. Tenang aja Bunga enggak akan kemana-mana ko. Cuma ngobrol depan teras rumah aja. Boleh kan Umi?” Umi mengangguk pelan diiringi senyuman.



Raka berjalan ke arah Bunga. Bunga menyambut Raka di depan pintu rumahnya dengan senyum yang begitu hangat. Meski pertemuan mereka setiap bulan hanya berlangsung dalam hitungan jari, tapi keduanya sudah saling mengerti. Karena Raka harus pulang pergi Bandung-Surabaya untuk menyelesaikan program S1-nya sementara Bunga, karena ia anak satu-satunya mau tidak mau ia harus mengikuti perintah orangtuanya untuk kuliah tetap di kota kelahirannya.



Mereka tidak seperti sepasang kekasih pada umumnya, pacaran, nonton berduaan ataupun jalan-jalan. Keduanya lebih senang menghabiskan waktu dengan saling bertukar pikiran, berbagi cerita ataupun hanya sekedar melepas rindu dengan canda tawa yang mereka ciptakan.



Keduanya duduk saling berhadapan di teras rumah. Bunga membawa dua gelas minuman hangat dan dua toples cemilan. Disapanya Raka dengan lembut,

“Hei Raka…” sapaan itu mengejutkannya.

“Apa kabar kamu? Lama ya kita gak ketemu? Gimana kuliahnya lancar?” sederetan pertanyaan Bunga membuat Raka bingung.

“Satu-satu dong nanyanya neng jangan keroyokan. Hehe”

”Biarin weeww”, Bunga menjulurkan lidahnya.

”Alhamdulilah semuanya lancar ko. Kamu sendiri gimana, ko kalo aku perhatiin kamu agak kurusan. Mikirin aku terus ya?” goda Raka pada Bunga.

”Ih kepedean banget kamu. Aku capek tau tugas kuliah numpuk terus. Kebetulan kamu datang. Aku kan mau nyuruh kamu bantuin tugas Manjemen aku”

”Oh jadi aku cuma mau disuruh ngerjain tugas kamu doang nih? Pulang lagi ah”

”Eh jangan jangan becanda tau..hehe”



Keduanya tampak larut dalam canda dan tawa. Berhubung esok paginya Raka harus bertolak kembali ke Surabaya, Raka memutuskan untuk pulang. Walaupun kedatangan Raka hari ini hanya sekejap, Namun cukup membuat hati bunga senang.



****



Selang sebulan setelah pertemuan itu, komunikasi keduanya terbilang renggang. Mereka disibukkan dengan kuliah masing-masing dan Organisasi yang Raka ikuti pun sangat menyita waktu. Sehingga Raka terkesan jarang menghubungi Bunga.



Jelas saja hal ini membuat Bunga sedih. Sangkaan buruk pun menggelayuti pikirannya. Hatinya gusar. Apa mungkin disana Raka telah menemukan tambatan hati yang jauh lebih baik darinya? Bahkan sudah seminggu lebih tak ada kabar darinya. Kini, Bunga tak terlalu ambil pusing ia memilih untuk berbaik sangka saja mungkin memang banyak tugas kuliah yang harus ia selesaikan.



"Empat tahun aku mengenal Raka. Tapi, baru kali ini ia bersikap seacuh ini padaku? Ah semoga semuanya baik-baik saja”, gumamnya dalam hati.



Suara jangkrik yang bersahutan memecah keheningan malam. Sebuah pesan singkat membuyarkan lamunan Bunga. Senyumnya mengembang ketika mendapati kabar dari Raka bahwa minggu ini ia akan pulang. Sangkaan buruk yang di anggapnya raka tidak lagi peduli padanya pun sirna.



***



Dengan mengenakan kemeja hitam bercorak putih Raka begitu setia menunggu Bunga di Kafe Buku tempat dimana pertama kali ia mengenal Bunga empat tahun lalu.



Bunga dengan balutan jilbab putih yang dijulurkan sebagian menutupi tubuhnya begitu terlihat sangat cantik. Sifatnya yang lembut seakan membuatnya begitu indah dalam pandangan Raka. Matanya langsung tertuju pada meja nomor 5 yang disana terdapat Raka sedang menyeruput cokelat hangatnya.



”Bunga...” seulas senyum teduh milik Raka menyapanya.

”Maf ya lama. Kamu udah daritadi ya disini?” tanya bunga dengan wajah yang terlihat gembira dari hari sebelumnya.

“Ah enggak juga ko. Bentar ya aku pesankan minuman buat kamu”

Raka berlalu. Sementara Bunga sibuk melihat orang-orang yang berlalu lalang di sekelilingnya.

”Bunga, maafin aku ya. Sebulan terakhir ini aku jarang sekali menghubungi kamu. Dan maksudku mengajakmu ke tempat ini untuk membicarakan masalah kita”

”Masalah? Aku rasa semua masih baik-baik saja”

”Bunga sebelumnya aku minta maaf. kamu berhak marah setelah aku menyampaikan ini, disana aku jatuh hati pada orang lain. Jujur, aku merasa nyaman ketika aku dekat dengannya. Aku butuh suport langsung tidak seperti hubungan jarak jauh ini” Raka menatap bunga dengan tatapan seolah tak punya salah. Sementara Bunga merasa sedang berdiri di bibir jurang yang perlahan akan jatuh mendengar penuturan Raka.

“Jika keputusan ini lebih membuatmu bahagia aku setuju saja. Tapi aku minta satu hal, persahabatan yang bertahun-tahun kita bina aku harap masih bisa terjaga karena jauh sebelum kita menjalin hubungan ini kau adalah sahabat baikku. Selamat ya Raka”, matanya memerah, ia tak sanggup melihat wajah Raka. Bunga beranjak dan tersenyum getir ia tak mau menunjukkan kesedihannya di depan Raka.

Tanpa lebih dulu meneguk Jus Apel yang sudah di pesannya Bunga berlalu meninggalkan Raka. Langkahnya begitu berat, bagaimana tidak hati bunga begitu terluka. Raka hanya dapat menatap kepergian bunga tanpa dapat mencegahnya, sementara samar-samar langkah Bunga semakin menjauh, terlihat jelas gurat sesal di wajahnya.

Bunga yang sebelumnya membayangkan hari ini akan menjadi hari yang bahagia justru pulang dengan kecewa.



***

Bunga masuk kamar tanpa lebih dulu mengucap salam pada Abi dan Uminya. kedua orangtuanya merasa heran dengan tingkahnya.

Di kamar yang di dominasi warna biru muda itu ia meluapkan kesedihannya. Raka orang yang selama ini menjadi penopangnya dan selalu mendorong impiannya untuk menjadi seorang guru justru mencampakkannya. Gerimis pun membasahi kedua pipinya.



Sesegera mungkin ia mengambil air wudlu. Setiap ada masalah yang menderanya, obat yang dirasanya ampuh itu adalah bersujud di hadapan-Nya.



“Tuhan, jika sekiranya ini adalah yang terbaik untukku dan untukknya aku mohon pisahkan aku dari ingatan-ingatan ini. Karena sesungguhnya Engkau lebih tahu tentang segala-galanya daripada diriku sendiri karena Engkau yang memiliki sekeping hati ini.”



Itulah rintihan hati Bunga selepas dari sujudnya. Ia ikhlas jika skenario yang Dia buat berujung sad ending. Diluar terdengar ketukan pintu berkali-kali.



”Sayang...umi boleh masuk kamarmu?”

”Iya umi...sebentar” Bunga melepas mukena yang masih ia kenakan”

Bunga langsung mendekap umi erat-erat tanpa terlebih dahulu Bunga menceritakan masalahnya umi sudah mengetahuinya. Itulah ikatan batin antara ibu dan anak yang begitu kuat.



”Nak, Bila kamu memandang segalanya dari Allah yang menciptakan ujian, yang mengakibatkan sakitnya hati, yang menyebabkan keinginan terhalang, Maka damailah hati. Karena tidaklah Allah mengatur segalanya untuk sesuatu yang sia-sia. Jika memang Raka lebih bahagia bersama pilhannya, ikhlaskanlah. Kamulah insan pilihan Allah untuk mekar terpelihara hingga mendapat seruannya. Mungkin, kini Allah telah memberi ruang terlebih dahulu untuk mengejar cita-citamu. Tak usah risau, jika kalian berjodoh, pasti suatu saat nanti Allah akan mempertemukan kalian kembali dengan cara-Nya yang indah karena hidup, mati, jodoh dan rezeki setiap manusia itu sudah tercatat di lauhul mahfudz.”



Nasihat umi sedikit menenangkan perasaannya. Cinta telah membuat Bunga belajar untuk melepas apa yang sudah menjadi kehendak-Nya.

Selasa, 17 Mei 2011


“CATATAN AKHIR SEKOLAH”
3 IPA 3

Sebuah kisah tentang perjalanan akhir anak SMA ya….. tepatnya di SMA BUNGA BANGSA,sekolah yang cukup favorit di kota itu yang didalamnya terdapat kisah persahabatan yang sangat unik di antara anak-anak kelas 3 ipa 3,dan mereka itu adalah…. Ada sarah yang jutek setengah mati, Ratih yang kutu kupret ups kutu buku maksudnya ^_^, Ramanda yang cuek tapi romantis, Naya yang jail banget, Sheila yang centil, Maria yang bawel n cerewet (eh sama aja yah?hehe.), Dono yang tulalit n budek, Jono yang cupu n senyum terus dan yang terakhir Andre yang suka berpantun ria…Walaupun berbeda-beda karakter tapi mereka selalu kompak...
Disuatu kelas…yang tepatnya terletak di depan lapangan basket suasana sangat gaduh. Hal itu dikarenakan guru PPKN yang super killer itu tidak hadir karena sedang ada rapat tentang ujian nasional…
Naya :”YES !!! gurunya pada rapat…BEBAS !!! hahaha ( naya
melemparkan kertas pada Dono)
Dono :”Aduuuuuuuuuh..sipa sih yang ngelempar kertas kearah gue?
Jono :”tuh si Naya ?”(sambil membenarkan kacamata kudanya)
Dono :”Oh… dasar si Sarah kurang ajar !”
Jono :”NAYA budek !!! ( berbicara tepat di telinganya tapi dono tak
menghiraukannya dan berjalan ke arah sarah)
Dono :”Sarah, tadi lo yang ngelempar kertas kea rah gue ya
?”(dengan PD-nya membentak sarah)
Sarah :”Heh lo nuduh gue?(sambil melotot) sembarangan..berani banget
lo ?”
Dono :”Tuh kan bener lo yang ngelempar ?
Sarah :”Bukan gue Boloooooooooot ! udah tulalit, budek, idup lagi ?(dengan
tampang juteknya)
Dono :”iya, iya udah gue maafin kooo?”
Sarah :”aduuuuuh donooo,,,huuhft capek ngomong sama orang budek?”
Dono :”makasih ya sar atas pujiannya.”
Fitria menyambung pembicaraan mereka..
Fitria :”Sarah, kamu ga boleh begitu. Jangan menghina orang yang sudah
hina.”
Naya :”hahaha dasar Bego? Dono…Dono…
Andre bersabda dengan pantunnya…
Andre : ke desa naek kuda
Di kuda ada plananya
Punya teman jangan di hina
Yaaaa tapi memang itu kenyataannya,hehe
Manda :”Heh,udah udah bikin kepala gue pusing aja? Ga penting banget tau ga?”
Ratih :”iya nih ganggu aku lagi baca aja?”
Semua berkomentar tentang dono tapi Maria sibuk dengan ponselnya dan Sheila dengan alat-alat make-upnya.
Tiba-tiba suasana kelas menjadi kacau balau, satu sama lain saling melempar gulungan kertas. Tak disangka bu Kania yang sejak tadi rapat datang secara tiba-tiba.
Pluuuuuuk gulungan kertas yang dimaksudkan Jono untuk Naya mendarat tepat diatas wajah ibu Kania…
Bu Kania :”JONOOOOOOOOOO,kamuuuu?(Marah besar) cepat sini kamu ke depan?
Jono dan anak –anak lainnya tersentak kaget.
Dono :”(berdiri dan berkata) Haah apa bu ke DUFAN ?”
Sheil :”Bukan DONO tapi JONO.makannya pasang tuh alat budeknya.”
Dono :”siapa yang bego?”
Sheila :”LO………” (Sheila gregetan dengan dono)
Jono pun menghadap bu kania dengan senyum yang selalu mengembang di wajahnya.
Jono :“Maaf bu saya tidak sengaja dam bukan bermaksud ke ibu.”
Bu Kania :”kamu ini ga dimana-dimana, diomelin pun senyum terus.sana
kembali ke tempat duduk kamu.”
Jono kembali ke tempat duduk dan bu kania menceramahi anak2.
Bu kania :”kalian ini ya ibu tinggal sebentar malah main2 padahal kan
sudah ibu beri tugas.harusnya kalian itu sadar kalian itu
sudah kelas 3 mau menghadapiu UJIAN bukan waktunya
main2 lagi?ngerti????
Semua :”ngerti buuu”(hanya maria yang tidak menjawab dan asyik dengan
ponselnya)
Ibu kania :”MARIA !!!sedang apa kamu ?”
Maria :”Eh ibu?kapan datangnya?”
Bu Kania :”kapan datangnya kamu bilang?dari tadi kamu tidak mendengarkan
saya ngomong panjang lebar? Cepat kamu ke depan kerjakan soal no 1
halaman 226!”
Semua :”Haaaaah?” semua terkejut.
Suasana kelaspun tampak hening seketika.. dengan perasaan takut maria maju ke depan. Baru saja maria menulis soal.bel pulang pun berbunyi.
Teng-teng-teng……………………
Semua anak kelas 3 IPA 3 mengucapkan alhamdulillah sambil mengusap dada.
Bu kania :”Maria kembali ketempat duduk kamu.sudah bel pulang. pelajaran di
lanjutkan minggu depan.ibu akhiri dengan salam.assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Semua :”waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh.
Ibu kania pun berlalu dan penghuni 3 ipa 3 bersiap-siap untuk pulang.
Saat perjalanan pulang…di koridor sekolah…
Naya :”anak-anak jadi ideologi itu adalah…hayooo ada yang tau?(memperaktikan gaya ibu kania), dasar Naya memang anak yang usil.
Dono :”gue tau(mengangkat telunjuknya)Biologi itu adalah ilmu yang
mempelajari tentang makhluk hidup.bener kan???”
Andre :jaka sembung
Makan panadol
Ga nyambung
Dodol.
Bukan Biologi tapi ideologi .i…d…e…o…l…o…g…i…
Dono :”ko sosiologi sih ?”
Andre menggeleng-geleng kepala dan naya tertawa terbahak-bahak.
Sarah :”dasar oon kupingnya harus di korekin pake linggis tuh.
Fitria :”manusia itu diciptakan bukan untuk dihina tapi kita sebagai
sahabatnya harus saling melengkapi…”
Andre :”sip betul…(mengacungkan jempol)gue setuju banged tuh”
Setibanya di pintu gerbang sekolah semuanya berpisah menuju rumah masing-masing.tapi dono,Sheila,ratih dan jono masih ada di depan
pintu gerbang…
Jono :”eh don,aku ma ratih mau kekantin dulu yah..haus nih pengen beli
jus.”
Dono :”ya udah san ague tunggu disini ya?”
Jono dan ratih pergi ke kantin dan disitu hanya ada dono dan Sheila.
Dono :”wah ini waktu yang tepat buat ngungkapin perasaan aku ma Sheila
(Dono berkata dalam hati )
Dono mendekati Sheila…
Dono :”Emmm ko belum pulang sel?”
Sheila :”ia nih belum ada yang jemput”(melihat jam tangannya)”
Dono :”shel, gue mau ngomong sesuatu ma lo.”
Sheila :”ya kalo mau ngomong ya ngomong aja ga ada yang ngelarang
ko. emangnya mau ngomong apa sih serius banget kayanya(sibuk
dengan kipas yang digenggamnya.)
Dono :”sebenernya dari kelas 2 gue suka ma lo sel ?”
Sheila :”whattt?ah dono becanda aja deh”
Dono :”gue serius sel(memegang tangan Sheila)nih buat lo (mengeluarkan
setangkai bunga)lo ga harus jawab sekarang ko?”
Sheila :”maaf banget ya don selama ini Sheila Cuma anggap dono sahabat ga
lebih.dan lagian juga Sheila…(belum sempat Sheila melanjutkan
pembicaraan terdengar bunyi klakson)
Sheila :”Tuh pacar Sheila udah datang.sheila pulang duluan ya don…”
Dono :”ya udah hati2 ya…(dengan wajah murung)”
Jono dan ratih pun datang…
Ratih :”woyyy ngelamun aja?kenapa sih?”
Dono :”(KAGET)eh kalian??ga ko ga ada apa-apa.ya udah kita pulang aja
yuk?”
Berhubung rumah mereka berdekatan ratih,jono,dan dono pulang brsama.saat menyebrang jalan tiba-tiba dari kejauhan ada sebuah truk contener.
Jono :”Dono…dono awas ada truk…(teriak2)
Dono :”hah ada yang struk ?”
Jono :”bukan struk tapi truk.awas minggiiiiiiiir?”
Dono tak menghiraukan teman-temanya ia pun tetap menyebrang dan akhirnya ia tertabrak…
Ratih dan jono :”donoooooooooooooooooooo”(mereka panic mendapati dono tergeletak penuh darah...dan mereka membawa dono kerumah sakit.
Keesokan harinya di rumah Sheila….
Maria :”eh si dono kemana ko dia ga ikut ngumpul?”
Manda :”man ague tau emang gue emaknya?”
Maria :”jono ma ratih juga pada lum datang mereka kemana yah?”
Sheila :”ia nih serasa ada yang kuran gitu ya?ga da mereka?”
Manda :”ah mereka atau dono?cie cie,ehm ehm…hehe?”
Naya :”ya juga ya sepi ga ada si dono.ga ada mainan gue.haha”
Sarah :”ah si dono mah percuma ada juga ga bisa di ajak ngobrol ga
nyambung ?”
Saat mereka asyik berbincang-bincang Jono datang……
Jono :”teman,dono kecelakaan sekarang koma di rumah sakit.”
Sheila :”haaah?kenapa ko bias?kemarin masih baik2 aja?”
Jono :”kemarin waktu pulang sekolah dono ketabrak truk.”
Manda :”terus sekarang keadaannya gimana.”
Jono :”sampai sekarang dia masih belum sadar?”
Andre :”Ya udah tunggu apa lagi sekarang kita pergi kerumah sakit.”
Sarah :”yuuuuuuuuuuuuuuuk lest go”
Sesampainya di rumah sakit…dono berada di ruang ICU
Andre :”teman,kita ga boleh masuk gimana dong?”
Fitria :”walaupun kita ga boleh masuk kita berdoa aja ya buat
kesembuhan dono?”
Naya :”okelah kalo begitu.”
Keesokan harinya di sekolah……semua harap-harap cemas menantikan kesembuhan dono.tapi…takdir berkata lain.
Fitria :”si dono lagi ngapain ya?udah sadar belum ya?”
Sheila :”duh gw jadi merasa bersalah udah nolak dia…
Sarah :”hah ngomong apa tadi barusan?”
Sheila :”ah ga ko lo salah denger kali?
tiba2 naya datang dengan terburu-buru
Naya :”eh ada bu kania,, ,
Kelas pun rapih seketika.
Saat bu kania datang tampak ada sesuatu yang aneh bu kania yang biasnya datang denagan wajah yang menyeramkan tapi kali ini wajahnya begitu sendu seperti habis menangis…
Ibu kania :”assalamualaikum wr.wb
Semua :”waalikum salam wr wb
Ibu kania :” anak nak semua dengan berat hati ibu menyampaikan berita ini.”
Andre :”memengnya ada apa bu?”
Ibu kania:”teman sekelas kalian “DONO MICHAEL CHANDRAWINATA” telah meninggalkan kita semua pagi tadi pukul 08.45”
Suasana kelas pun tampak begitu sunyi tak ada canda dan tawa seperti biasanya…justru kesedihanlah yang menyelimuti wajah mereka karena kepergian dono?

Setelah pulang sekolah, semua sepakat untuk pergi ke rumah Dono untuk bertakziah.
Tak ada satupun dari mereka yang tidak meneteskan air mata. . .Dono yang selama ini jadi bahan olokan teman-temannya karena kekurangan fisik pada pendengarannya telah pergi untuk selama-lamanya.
Naya : ”Don, bangun don. Gue janji kalo lo bangun lagi gue gakan jail lagi sama lo”
Manda :”udah Naya ikhlasin Dono.” Ucapa Manda sambil mengelus-ngelus bahu Naya.
Semua sahabat Dono mengantarkan Dono hingga ke tempat peristirahatannya yang terakhir.
Pagi ini suasana kelas masih diselimuti duka atas kepergian Dono. Suasana kelas yang selalu gaduh, riuh. Namun kali ini tampak sunyi. Walau tidak ada guru semua begitu bermalas-malasan.
Jono :”Teman, kita ga boleh terus menerus larut dalam kesedihan.
Dono juga akan sedih melihat kita seperti ini.
Andre :”Iya bener tuh. Uan udah tinggal didepan mata. Semangat teman”
Hari-hari di kelas 3 IPA 3 selalu sepi. Yang ada hanya kesriusan karena akan menghadapi Ujian Nasional.
Ujianpun telah berlalu. Kini waktunya pelulusan dan perpisahan. Suasana tampak menegangkan saat kepala sekolah memberikan pidato singkat sekaligus pengumuman kelulusan.
Kepala sekolah :”anak-anak yang Bapak sayangi Tidak terasa hari ini merupakan hari terakhir kalian berada disekolah ini. Kini, saatnya Bapak mengumumkan hasil kelulusan. Dan hasil keputusannya adalah...Alhamdulilah semua siswa SMA bunga Bangsa 100% LULUS”
Andre :”Horeee..kita lulus kawan, sorak sorai gembira terpancar dari wajah seluruh siswa
Naya :”Kelulusan ini kita persembahkan untuk Dono sahabat kita”
Jono :”Dono......Kita lulus Don”

Untuk perwakilan kelas 3 dan salam perpisahan, Ramanda membacakan sebuah puisi. Inilah puisi yang ia buat untuk Dono.

Senandung kisah klasik untuk sahabat

Semuanya berjalan begitu singkat
Setiap detik yang berlalu bagai butiran pasir yang tertiup angin
Berjalan menari melewati hari-hari penuh makna
Yang tak pernah letih menoreh kisah klasik
Antara aku, engkau dan kita semua
Gelak tawa, tangis, suka, duka dan bahagia silih berganti
Mengiringi kisah ini
Secuil harap dan doa yang terlintas dalam relung sanubari
Berharap kisah ini kan selalu terukir dalam hati kita
Takkan habis terkikis ruang dan waktu
Takkan hilang meski salah satu jiwa telah pergi
Dan tak pernah lupa meski mata ini tak pernah melihat senyum itu lagi
Sahabat......
Kisah klasik ini kan selalu bersenandung indah untukku dan untukmu selamanya.........
Tepuk tangan penuh haru membahana hingga dipenjuru aula sekolah. Memang persahabatan dapat melipatgandakan kegembiraan dan berbagi kesedihan, inilah kisah yang di alami oleh beberapa anak SMA Bunga Bangsa, meski terdapat kesedihan dan kehilangan yang sangat mendalam, namun semua dapat berakhir degan kebahagiaan karena seluruh siswa lulus dengan hasil yang memuaskan.

Sabtu, 02 April 2011

AYAH SOSOK YANG SERING TERLUPAKAN TAPI JASAMU SUNGGUH TAK TERELAKKAN

“Ayah saya tidak pernah mengatakan kepada saya bagaimana caranya untuk hidup, tapi ia hidup dan aku mengambil pelajaran darinya ( Cla rence)


Memang tidak dapat kita pungkiri bahwa keberadaan ayah sebagaiman Ibu tak kan lekang di makan waktu. Ibu kita menunggu waktu Sembilan bulan untuk menunggu kelahiran kita dengan bertaruh nyawa, lalu ayah kita menunggu belasan tahun sejak kita di beri nama untuk bisa di lihat sebagai manusia dewasa yang hidup dengan kesadaran sebagai orang. Itu pun tak jarak seperti bertepuk sebelah tangan.

Saat kita sudah remaja, atau ketika kita sudah beranjak dewasa, ketika sudah memiliki kesibukan baru di luar rumah., semakin tidak ada waktu untuk Ayah kita, Maka dalam hatinya ia berkata, ”Anakku mulai menjauh dariku dan takkan ku rengkuh kembali seperti ketika ia saaat kanak-kanak.”. Galau, karena kita sudah memiliki dunia kita sendiri, Risau karena jarakpun terus bertambah jauh.

Saat kita benar-benar meninggalkan rumah, karena tuntutan pertumbuhan diri, kegalauan itu semakin bertambah. “Sejak suara tangismu, Sejak ku lantunkan suara adzan ke telingamu aku begitu menyayangimu. Ya, kau adalah permata hatiku. Namun, kau bukanlah selamanya milikku”.



“Rumah ini hanya persinggahan dalam perjalanmu menuju kedewasaan. Kini sudah hampir masanya kau pamit. Walau di hatiku terpancar sedikit rasa pahit. Tapi siapalah aku yang yang dapat menahan perjalanan sang waktu? Siapalah aku yang dapat menahan realita kedewasaan? Maafkan aku wahai anakku”.

“Bukan aku tidak rela kau pergi, tetapi karena aku terlalu mencintaimu! Hatiku bertanya-tanya adakah orang lain yang mencintaimu dan menjagamu sepenuh hati?. Sejak kau berjalan tertatih aku melihatmu jatuh tanpa rasa letih. Ku balut lukamu dengan hati-hati agar kau tak menjerit sakit. Tapi, jika suatu hari hatimu terluka, Siapakah yang akan membalut lukamu dalam perjalanan hidupmu?



Kepada kita anak lelakinya ayah berpesan, “Jadilah lebih kuat dan tegar dari aku, pilihlah Ibu untuk anak-anakmu kelak wanita yang lebih baik, berikan yang terbaik untuk menantu dan cucu-cucuku daripada apa yang telah aku beri padamu”.



Kepada kita anak gadisnya Ayah berpesan,”Jangan cengeng meski kamu seorang anak perempuan. Jadilah sellau bidadari kecilku dan bidadari terbaik untuk ayah anak-anakmu kelak. Laki-laki yang akan melindungimu melebihi perlindungan Ayah. Tapi jangan pernah kau gantikan posisi Ayah dihatimu”.

Dalam pesan-pesannya Ayah hanya ingin memastikan bahwa kita telah ia titipkan kepada Dzat yang Maha Menjaga. Semua ia lakukan untuk melengkapi apa yang telah ia berikan.

Akan tetapi, kelak ketika kita akan menikah, detik-detik memulai hidup baru adalah detik-detik perpisahan bagi orangtua kita. Tidak secara ikatan tapi secara kesempatan. Jika sesaat kala iti dia Nampak menjauh dari pandangan kita, mungkin mereka sengaja menghindar untuk menyeka air matanya yang tak mampu ia tahan. Saat itu begitu menyenangkan bagi kita. Tapi ayah dan ibu, seolah menanti detik-detik akhir kebersamaan. Dan merekapun hanya terdiam.


Firman Allah dalam Al-Qur’an :

“Wahai Tuhanku. Kasihilah mereka keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku di waktu kecil (QS. Al-Isra’ : 23-24)


Di kutip dari :



Ayah punya caranya sendiri untuk mencintai kita

Rabu, 19 Januari 2011

Happy Birtday untukmu yang dulu pernah menjadi sang penyemangatku...

Di Penghujung Senja 18 Januari 2011

Yang terakhir dari “Satu Cinta Untuk Sang Penyemangatku”

Bahagia, senyum dan tangis terselip dalam setiap alunan lincah jari jemari ku, Ketika ku menggoreskan pena emasku pada secarik kertas ini…
Dengan diiringi suara gemercik hujan, dan semilir angin sepoi-sepoi ku mencoba mengingat kembali memori indah satu tahun silam yang masih terekam sempurna dalam ingatanku..
Kian hari, aku makin mengenal jalanku. Mengenal Dzat yang tumbuhkan setiap kepingan rasa di hatiku. Kini, rasa ku tak lagi menyakitkan seperti dulu. Aku benar-benar dapat meraba setiap keindahan relief cinta karena-Nya walau ku tahu aku sudah tak bersamanya.
Ku sungging senyum terindahku, meski ragu entah dari elemen apa senyum ini tercipta. Entah karena aku ingin menahan perihnya luka, atau memang karena aku memang benar-benar bahagia?
Satu hal pasti aku berdo’a semoga Allah senantiasa menjaga rasa di hatiku agar selalu tumbuh karena-Nya, sehingga cinta ini tetap ada, karena alasannya tak pernah berlengkah sebab Allah telah mengajariku untuk belajar menyemai kecamba pohon cinta karena-Nya, karena aku yakin setiap sesuatu yang di landasi karena Allah pasti akan berakhir dengan bahagia. Hari ini..mungkin adalah hari yang begitu kau nantikan, dimana usiamu genap bertambah satu tahun….Namun,
Tak ada kado spesial dariku
Tak ada kue tart yang berhiaskan usia hari jadimu dari ku…
Aku hanya bisa melantunkan setiap partikel rasa dalam lantunan do’a untuk mu
Semoga kebaikan selalu senantiasa tercurahkan padamu
Semoga kelak kau dapat meraih mimpi – mimpi indah mu
Semoga Allah senantiasa meridhoi dan menaungi setiap pijakan langkah kaki hidupmu
Dan tentunya semoga kau senantiasa bahagia bersama kekasih mu yang baru.
Setidaknya aku bahagia pernah menjadi bagian dari hidupmu meski semua berakhir tak seperti yang aku mau.
Walau kini aku sudah tak lagi bersamamu ku ucapakan “HAPPY BIRTHDAY”
Untukmu yang dulu pernah menjadi sang penyemangatku………..

Meski berujung pilu. Namun, ada kebahagiaan tersendiri saat aku mampu menyelesaikan tulisan terakhirku ini


Oleh :
“Aku, Sang Pecinta Mawar”

RESOLUSIKU DI 2011

RESOLUSI DIRI 2011
Tahun 2010 telah berakhir, Dimana tahun yang merupakan tahun terkelam dalam sepanjang sejarah hidup ku. Juga tahun dimana ribuan duri menghantam dan merenggut setiap kepingan hari indah ku. Cerita pilu sepertinya begitu setia mewarnai dan mengiringi setiap pijakan langkah kaki ku di tahun 2010.
Dan kini, Ku jadikan Tahun 2010 sebagai kenangan dan pengalaman berharga untuk menatap masa depan yang lebih indah. Saatnya untuk ku berbenah diri, melalakukan perubahan dan mewujudkan mimpi - mimpi yang sempat tertunda di 2010.
Seiring dengan pergantian Tahun 2010 menjadi 2011, tentunya setiap orang mempunyai resolusi tersendiri dalam hidupnya, seperti halnya juga aku. aku tidak akan pernah membiarkan kembali kegagalan merampas impian ku, saatnya aku bangkit dari setiap kegagalan yang selama ini aku alami.
Resolusi Ku di 2011 :
Mewujudkan mimpi - mimpi yang sempat tertunda di 2010 :

* Perbaikan sikap lebih baik dari tahun lalu.
* Mendapat nilai IPK minimal 3.
* Ingin tulisan-tulisan ku di nikmati oleh orang banyak.
* Membuat Antologi Puisi dan Cerpen yang telah aku buat selama beberapa tahun
terakhir ini. Karena impian terbesar dalam hidupku adalah menjadi seorang Penuli
( Resolusi di atas mungkin hanya sebagian besar saja dan masih banyak resolusi lainnya yang tidak bisa Aku jabarkan satu persatu di sini)

Tentunya, semua itu tak lepas dari hal – hal berikut ini :
• intropeksi diri
langkah pertama untuk mewujudkan sebuah resolusi itu adalah intropeksi diri. Apakah yang membuat kita tak kunjung mencapai resolusi tersebut di tahun – tahun sebelumnya?. Jika kita sudah menyadari kekeliruan tersebut, tak usah menyesali diri. Akan tetapi, jadikanlah kekeliruan yang telah kita lakukan selama setahun silam itu sebagai pengalaman sekaligus pelajaran berharga agar kelak kekeliruan tersebut tidak akan terulang lagi di kemudian hari.

• Bercermin dari sebuah Kegagalan

Jangan pernah meratapi diri hanya karena sebuah kegagalan. Yakinlah bahwa disetiap kegagalan yang tercipta terselip hikmah didalamnya. Dan jadikanlah kegagalan ini sebagai kesempatan untuk memulainya kembali dengan lebih baik. Seperti apa yang di alami oleh “Thomas alfa edison” seorang Ilmuan Penemu lampu pijar, Ia mengalami kegagalan sebanyak 9.998 kali. Baru pada percobaanya yang ke 9.999 kali ia berhasil menciptakan lampu pijar yang menyala terang. Dan dia berkata “ Saya sukses karena saya telah kehabisan apa yang di sebut dengan kegagalan”. Bayangkan jika pada saat itu Thomas alfa edison menyerah pada kegagalan yang kerap kali beliau alami, Mungkin Dunia saat ini gelap gulita karena tidak ada penerangan. Dengan bermodalkan keyakinan dan kesungguhan, Akhirnya ia berhasil membuktikan penemuannya. Dan kita sebagai penduduk dunia sampai saat ini dapat merasakan indahnya dunia dengan penerangan lampu pijar yang beliau temukan. Teringat sebuah pepatah “Man Jadda wajada” siapa yang bersugguh – sungguh pasti berhasil.
Satu pelajaran yang sangat berharga yang dapat kita ambil dari kisah Thomas alfa edison ini, Bahwa berawal dari sebuah kegagalan jualah yang akan menghantarkan kita pada sebuah keberhasilan.

• Lakukan perubahan saat ini juga !!!

Jangan pernah berharap dunia yang akan berubah, tapi diri kita lah yang harus berubah. Ingat, Allah pernah berfirman, “Dia tidak akan merubah nasib suatu kaum, sampai kaum itu sendirilah yang melakukan perubahan”. Begitu halnya dengan kita, Jika kita menginginkan sesuatu dan mengharapkan sesuatu itu menjadi sebuah kenyataan, Jangan hanya bermimpi dan berdo’a, Tapi berbuatlah, berubahlah, lakukan saat ini, sekarang juga !!! . karena tidak mungkin ada sukses tanpa perubahan.
Dan jangan lewatkan kesempatan yang amat sangat berharga untuk berubah sebelum semuanya terlambat.
.
• Tuliskan rencana

Tuliskan apa saja yang akan kita lakukan di tahun 2011, Agar apa yang akan kita lakukan tersusun dan terprogram dengan jelas. Dan agar tidak ada satupun hal yang terabaikan.

• Jangan pernah melupakan Tuhan

Setelah menuliskan rencana kita dengan sebuah pensil, berikanlah penghapusnya pada Tuhan. Izinkan dia menghapus bagian – bagian yang salah dan menggantinya dengan rencana yang lebih indah. Karena kesuksesan yang akan kita raih tak pernah terjadi tanpa campur tangan Tuhan. Serta senantiasa berusaha dan tak lupa di iringi dengan Memanjatkan do’a pada Tuhan, karena sesungguhnya Tuhan Maha Mendengar.

• Manfaatkanlah sang waktu

Betapa berharganya sang waktu apabila kita telah kehilangannya, apalagi jika sang waktu itu hanya terbuang dengan sia-sia. Sungguh dalam berlalunya waktu itu, Ada
pintu – pintu kesempatan yang terbuka dan mengharapkan kita untuk mengambilnya. Namun, terkadang kita enggan mengambilnya dan terbuai dalam angan-angan semu yang tak nyata. Maka, sebelum sang waktu itu pergi meninggalkan kita, manfaatkan lah waktu dengan sebaik mungkin sebelum ada kata penyesalan yang menghampiri hidup kita. Seperti yang di katakan oleh seorang pemikir islam, “Imam alghazali” bahwasanya, Sesuatu yang paling jauh dari diri seorang manusia itu adalah masa lalu. karena sampai kapanpun kita tidak akan pernah bisa mengubah masa lalu meskipun dengan kendaraan apapun kita tak kan pernah mungkin dapat kembali ke masa lalu.
Sedangkan hal yang paling dekat dengan manusia itu adalah masa depan. Walaupun masa lalu tak dapat di rubah, tapi masa depan masih ada dalam genggaman kita.
Jadi, Gunakanlah sang waktu itu dengan sempurna.

• Selalu berpikir positif

Optimis, itulah sebuah kata yang harus selalu ada dalam benak kita. Yakin bahwa apa yang telah kita usahakan itu akan berbuah manis. Dan selalu berpikir positiflah apapun yang akan terjadi pada hidup kita. Terutama, Berprasangka baiklah pada Tuhan, Karena Dia-lah pengendali hidup kita. Manusia itu di ibaratkan seperti wayang dan Tuhan itulah dalangnya, Dan Dunia beserta isinya adalah sebagai dunia pewayangan itu sendiri. Tuhan-lah yang mengatur jalan hidup kita,
Jika segala usaha sudah kita kerahkan untuk mencapai resolusi tersebut, Serahkanlah segala sesuatunya pada Tuhan. Yakinlah, apapun yang di berikan Tuhan pada kita, Baik maupun buruk itu adalah yang terbaik.

• Bersyukur dan Bersabar

Jika sesuatu yang kita inginkan itu sesuai harapan, Bersyukurlah. Karena apa yang kita lakukan tidak sia – sia dan Tuhan mendengar doa kita. Akan tetapi, Jika terjadi sebaliknya dan apa yang kita inginkan itu tak sesuai harapan, Bersabarlah. Karena ada kalanya saat sebuah harapan berbentur dengan kenyataan yang ada. Itu terjadi bukan berarti Tuhan tak mendengar doa kita, Justru Tuhan sedang merencanakan sesuatu yang lebih indah untuk kita dan pastinya Tuhan lebih tau apa yang terbaik untuk kita. Di saat hujan dan badai datang, percayalah bahwa setelahnya akan ada pelangi yang menjadi pelipur lara yang indahkan hari mu. Dan hidup ini akan terasa jauh lebih indah jika senantiasa di syukuri bukan di sesali.

Semoga akan ada secercah kebahagiaan yang mengiringi langkah ku di 2011 ini……