Senin, 06 Februari 2012

Dikejar Orang Gila


Pada saat itu aku telah menginjak masa dimana kebanyakan orang berkata bahwa masa-masa SMA itu adalah masa masa yang paling indah. Seperti biasa aku selalu pulang sekolah bersama dua orang sahabatku Putri dan Citra karena memang rumah kami saling berdekatan. Dan kebetulan kami bertiga telah menjalin Persahabatan sejak kami duduk di bangku Sekolah Dasar. Pulang sekolah bersama kedua sahabatku tercinta adalah hal yang sangat menyenangkan. Di tambah lagi dengan suasana yang mendukung. Sepanjang jalan di hiasi dengan hijaunya pohon-pohon rindang sehingga membuat udara begitu terasa sejuk. Dan akupun selalu terkagum-kagum melihat kekuasaan Tuhan saat petang akan menjelang karena keindahan senja yang kemerah-merahan begitu menakjubkan. 

Canda tawa selalu menemani Aku, Putri dan Citra. Sesekali kami selalu membuat semua mata tertuju pada kami karena mungkin suara tawa kami bertiga yang telah menggemparkan Dunia. (Alah.lebay ya?hehehe :p)

Tapi ketika sudah sampai di penghujung jalan rasa mendebarkan itu selalu datang tiba-tiba…
“Heh udah lama ya kita enggak liat si Encep?” tukasku tersenyum.
“Iya ya kemana ya dia???” ujar Putri dengan raut wajah yang seolah-olah kehilangan.
“Cieeeeee..si Putri kangen katanya tuh sama yayangnya hahaha,” canda Citra pada Putri.
“Sebut nama dia tiga kali deh pasti nanti dia muncul Encep..Encep..Encep..hehe”
“Kaya jelangkung aja hehe. Ya mudah-mudahan aja ga ada..amin”

Aku dan Putri trus berjalan sambil berbincang masalah pelajaran sekolah hari itu tapi aku tak melihat Citra di sampingku. Aku pun menoleh ke belakang dan  melihat Citra begitu sangat  ketakutan.
“Itu…itu… sambil menunjuk ke depan” Aku dan Putri diam tercengang. Saat kucoba mengembalikan pandanganku ke depan, ternyata, Oh tidakkkk !!! Dia…si ganteng kalem (Eits masih tanda tanya loh???) sosok yang tak pernah berhenti tersenyum dengan jendela terbuka pada giginya(alias ompong. Hehe), Tatapan matanya yang begitu tajam, dengan rambut yang selalu berantakan dan pakaian compang camping itu-itu saja yang selalu ia kenakan. Ya dia adalah “ENCEP” orang gila yang sedang naik daun di daerahku (Justin Bieber aja kalah terkenalnya ) ia melambai-lambaikan tangannya kearah kami bertiga. Keberadaannya semakin mendekat ke arah kami. Dengan rasa takut yang luar biasa disertai peluh dingin yang bercucuran, sontak saja tanpa pikir panjang dan aba-aba dengan saling berpandangan satu sama lain Aku, Putri dan Citra mengeluarkan jurus terjitu menghadapi Manula (Manusia gila.hehe) seperti dia.
“lariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii” Tapi Si Encep terus mengejar kami bertiga.

Kami pun lari terbirit-birit seperti di kejar-kejar penjahat dalam film action. Tapi lucunya kami bertiga lari menuju arah yang berbeda. Dengan nafas yang terengah-engah aku berlari sekencang-kencangnya tanpa memeperhatikan apa yang ada di sekelilingku. Tukang es keliling pun hampir  aku tabrak. Kerumunan ibu-ibu yang sedang bergosip ria di sore itu pun merasa heran dengan tingkahku. Akhirnya setelah perjalanan panjang berlari dengan jarak yang lumayan jauh. Pohon mangga pun mempertemukan kami kembali Setelah merasa cukup aman aku pun mencoba mengatur nafasku. Sementara Putri dan Citra tertawa terbahak-bahak saat mengingat kejadian tadi. Apalagi kalo udah liat tampangnya si Encep yang yang senyum-senyum sendiri…hahahaha. Hem, aduh capek banget tuh orang gila uda bikin kami sport jantung. 

“Kamu sih ah tadi pake nyebut nama dia tiga kali segala jadi kan tuh makhluk menakutkan beneran muncul” ucap Citra menyalahkanku tapi dengan nada bercanda.
“Hahaha…aku kan tadi bercanda eh taunya malah beneran.”
“Wah gokil seru juga ya ternyata di kejar-kejar orang gila. Tadi aku sempet ngumpet di halaman rumah orang untung aja gak ada yang liat. Pengen lagi…hahaha” ujar Putri yang tertawa terpingkal-pingkal.
“Ah ga lagi-lagi deh capek tau. Tapi seru juga sih..hehehe”.
“Iya seru, lucu . Daripada di kejar anjing hayo mau pilih yang mana sama di kejar orang gila?” citra pun menimpali.
“Kalo aku sih ogah dua-duanya. Kamu aja ya Cit sendiri..hehee “
Aku, Putri dan Citra pun tertawa lepas saat mengingat kejadian lucu sekaligus menengangkan tadi sampai kami tak henti-hentinya tertawa (wah jangan-jangan virus gilanya si “Encep” sudah menjalar pada kami, Ups jangan sampe deh..hehehehe…).
Aku, Putri dan Citra melanjutkan perjalan pulang sampai kami tiba di rumah saat adzan magrib berkumandang.
Hemmm….hari itu sungguh menyenangkan dan menegangkan ”Dikejar orang gila” adalah pengalaman yang paling menggelitik dalam hidupku. Dan sampai sekarang aku selalu tersenyum sendiri jika mengingat kejadian itu…tak terlupakan deh hehehehe :)