Sabtu, 31 Desember 2011

ANDAI SAYA MENJADI ANGGOTA DPD-RI? - Mengutamakan mereka yang terpinggirkan


Hemm, jadi anggota DPD RI? memang tak pernah sedikitpun terlintas dalam benak saya, karena cita-cita terbesar saya adalah saya ingin mendunia lewat tulisan-tulisan saya yang dapat menginspirasi orang lain. Namun, jika Tuhan menakdirkan demikian kenapa tidak? Saya akan mengemban amanah itu dengan baik.
Banyak sekali sederetan rencana yang akan saya wujudkan jika saya terpilih menjadi anggota DPD RI, diantaranya :

Yang pertama, saya akan membenahi tata letak kota yang terkesan semrawut agar terhindar dari kemacetan, memperbaiki jalan- jalan yang rusak, serta menyediakan sebuah lahan untuk pedagang-pedagang kecil.

Yang kedua, saya ingin mendirikan rumah-rumah layak huni untuk warga, karena di daerah sekitar saya, masih banyak rumah yang beratapkan seng-seng yang sudah usang dan bilik-bilik yang sudah rapuh. Saya khawatir jika rumah tersebut tetap dipergunakan dan sewaktu-waktu roboh akan menimbulkan korban.

Yang ketiga, saya ingin mendirikan sebuah yayasan pendidikan yang akan saya beri nama rumah impian. Dimana rumah tersebut akan saya pergunakan untuk menaungi anak-anak jalanan yang tidak beruntung dalam hal pendidikan. Karena mereka juga mempunyai hak yang sama seperti anak-anak lain yang kelak akan memimpin negeri ini, membawa Indonesia menuju ke arah perubahan yang lebih baik.

Yang keempat, saya akan mendirikan sebuah lapangan pekerjaan untuk meminimalisir pengangguran . Lapangan pekerjaan tersebut tidak akan saya batasi jenisnya. Tapi disini saya akan memberikan kebebasan sepenuhnya pada masyarakat untuk berkreasi. Misalnya dapat berupa hasil kerajinan tangan, industri rumahan, saya yang akan menyiapkan sarana dan prasarananya. Untuk pengelolaannya saya serahkan rembukan dari masyarakat sekitar.`

Yang kelima, saya akan mengajak teman-teman saya di jajaran anggota DPD untuk turun langsung ke masyarakat, dan mengajak mereka untuk meyumbangkan sebagian pendapatan mereka dengan seikhlasnya untuk membantu sesama. Karena pendapatan lebih yang Tuhan titipkan untuk kita adalah sebagiannya milik mereka yang membutuhkan.
Semoga apa yang saya tuliskan disini suatu saat nanti dengan ijin Sang Maha pemeluk impian dapat saya wujudkan. Karena jika saya berani memimpikannya, maka saya juga harus berani untuk mewujudkannya.

Minggu, 11 Desember 2011

Anggunnya Jilbabmu

Wanita itu tercipta dengan sifat kelembutan hati dan jiwa, itulah kodrat seorang wanita. Alangkah indahnya ketika wanita solehah diibaratkan laksana teratai yang mekar di telaga madu. Permata yang senantiasa bersinar walau berada di kubangan lumpur sekalipun. Ia mempunyai akhlak dan pribadi yang begitu cantik. Cantik di mata Allah tidak di nilai berdasarkan paras rupa. Tetapi cantik di hadapan Allah itu ternilai dari hati yang senantiasa berada dalam tuntunan syariat-Nya.

”Dunia ini adalah perhiasan dan seindah-indahnya perhiasan dunia adalah wanita sholehah ”(HR.Muslim). Sungguh begitu mulianya Allah SWT menciptakan seorang wanita dengan segala kelebihan yang Allah berikan. Sejak seorang wanita mencapai masa akil baligh, Wanita di wajibkan menutup aurat seluruh tubuhnya terkecuali bagian wajah dan telapak tangan. Begitu jelas seruan Allah kepada wanita untuk menutup aurat yang tertuang dalam Al-Qur’an:

”Katakanlah kepada wanita yang beriman : Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang biasa nampak dari mereka. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dada mereka dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada suami merekaatau ayah mereka, atau putera-putera merka, ayah suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara mereka, atau putera-putera saudara mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka atau wanita-wanita islam atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan terhadap wanita atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung(An-nuur:31).
Sedangkan Firman Allah yang lain menjelaskan :

”Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.(Al-Ahzab:59)

Perbedaan wanita yang mengenakan jilbab dan tidak sungguh terlihat jelas. Seperti halnya saat seorang wanita berjalanan di kerumunan orang banyak, seringkali orang-orang yang berada di tempat itu mengucapkan ucapan salam yang merupakan do’a. Sedangkan yang tidak mengenakan jilbab dengan pakaian serba terbuka, mereka kerap kali di ganggu dengan godaan-godaan kaum adam yang begitu mengganggu ketentraman jiwa.

Yang tertutup itu akan terlihat jauh lebih indah. Jika kita mempunyai sebuah buku, Buku yang tersampul rapih akan lebih terlihat menarik dibandingkan dengan buku yang tidak bersampul. Itulah penggambaran seorang wanita yang mengulurkan jilbab sebagai penutup kepalanya. Akan tetapi, saat kita telah menunaikan kewajiban kita untuk menutup aurat, hendaknya, apa yang sudah menjadi prinsip kita peganglah dengan teguh. Dengan tetap menjaga hati dan pandangan semata-mata hanya karena Allah. Karena cantik pada parasmu akan hilang seiring berjalannya waktu. Akan tetapi, cantik pada hatimu takkan pernah lekang sekalipun sang waktu telah meninggalkanmu.

Fenomena jilbab gaul yang kini sedang menjadi trend di Indonesia sungguh sangat disayangkan. Memakai Jilbab hanya untuk tuntutan trend semata. Mengenakan penutup kepala tapi pakaian yang ia kenakan terlihat tampak jelas lekukan tubuhnya.
Rasullullah SAW bersabda :

”Antara penghuni-penghuni neraka ialah wanita yang memakai baju tetapi masih bertelanjang, menggodai dan digodai, mereka ini tidak akan masuk syurga malah bau syurga pun tidak akan sampai kepada mereka.”
Jilbab yang dikenakan haruslah menyembunyikan mahkota diri, laksana sekuntum mawar berduri, yang terlihat cantik dengan duri. Bukan untuk menyakiti tapi untuk mejaga diri akar kelak di izinkan ilahi menghiasi taman firdausyi.

Alangkah indahnya ketika jilbab itu di ulurkan ke segenap tubuh yang telah Allah tentukan, di sertai dengan pancaran akhlak mulia. Maka terlihat anggunlah si wanita yang insya Allah atas izin Sang Maha Pencipta di jadikan bunga pengharum taman syurga bagaikan haruman mewangi dari kuntuman kasturi.

Sabtu, 10 Desember 2011

Hanya Ada Satu Arah

Hari berganti dan kita tetap tidak mengerti, apa yang sebenarnya kita cari dan ingini. Pencapaian yang tampak begitu membanggakan adalah jebakan tak berkesudahan akan keinginan yang lebih lagi. Jika mampu kita ingin mereguk yang lebih melimpah,lebih mewah,lebih indah dan sejuta lebih lebih yang lain. Dalam bilangan tak terhingga tanpa kenal batas tepi. Dan bukankah memang akan selalu begitu, keadaan penghamba dunia?
Kemudian kita melupakan hal yang paling asasi; mengenal dan mencintai Allah. Pondasi utama dari sebuah tugas besar dan tujuan penciptaan; beribadah kepada-Nya. Berbakti, mengabdi, pasrah dan menyerah sepenuhnya. Yang keberadaannyalah esensi dari keberhasilan dan rasa kenikmatan. Dan kehilangannya meniscayakan kegagalan dan hampa akan semua yang bisa dirasakan.