Rabu, 16 Juli 2014

20.000/jam



“Ayah boleh aku tanyakan satu hal?”
“Tentu ada apa?”
“Ayah, berapa rupiah ayah peroleh setiap jamnya?”
“Itu bukan urusanmu, mengapa kau tanyakan soal itu?” kata si ayah dengan marah.
“Aku cuma mau tahu tolong beritahu aku, berapa  rupiah ayah peroleh dalam satu jam?” si kecil memohon.
“Baiklah kalau kau tetap ingin mengetahuinya, ayah mendapatkan Rp.20.000  setiap jamya.”
“Oh,” sahut si kecil dengan kepala menunduk. Tak lama kemudian ia mendongakkan kepala dan berkata pada ayahnya,”Yah, boleh aku pinjam uang Rp. 10.000?”
Si ayah tambah marah,”Kalau kamu tanya-tanya soal itu hanya upaya dapat meminjam uang dari ayah agar dapat  jajan sembarangan atau membeli mainan, pergi sana kekamarmu, dan tidur. Sungguh keterlaluan. Ayah bekerja begitu keras berjam-jam setiap hari, ayah tak punya waktu untuk perengek begitu.”
Si kecil pergi ke kamarnya dengan sedih dan menutup pintu.  Si ayah duduk dan merasa makin jengkel pada pertanyaan anak lelakinya.
Betapa kurang  ajarnya ia menanyakan hal itu hanya untuk mendapatkan uang? Sekitar sejam kemudian, ketika lelaki itu mulai tenang, ia berpikir barangkali ia terlalu keras pada si anak. Barangkali ada keperluan yang penting hingga anaknya memerlukan uang Rp.10.000 darinya, toh ia tak sering-sering  meminta uang. Lelaki itu pun beranjak ke pintu kamar si kecil dan membukanya.
“Kau tertidur  Nak?” ia bertanya.
“Tidak  Ayah, aku terjaga,” jawab si anak.
“Setelah ayah pikir-pikir, barangkali tadi ayah terlalu keras padamu,” kata si ayah. ”Hari ini ayah begitu repot dan sibuk, dan ayah melampiaskannya padamu. Ini uang Rp.10.000 yang kau perlukan.”
Si bocah laki-laki itu duduk dengan sumringah, tersenyum dan berseru, “Oh,  ayah terimakasih.”
Lalu, sambil menguak bantal tempatnya biasa tidur,si kecil mengambil beberapa uang yang kumel dan lecek. Melihat anaknya telah memiliki uang, si ayah kembali naik pitam. Si kecil tampak menghitung uangnya.
“Kalau kau sudah punya uang sendiri kenapa minta lagi?” gerutu ayahnya.
“Karena uangku belum cukup, tapi sekarang  sudah.” Jawab si kecil.
“Ayah sekarang aku punya uang Rp. 20.000, Boleh aku membeli waktu ayah barang 1 jam? Pulanglah satu jam lebih awal besok aku ingin makan malam bersamamu”


Tentang Jumlah Ayat dalam Al-Quran

Pada sebuah kajian rutin yang saya ikuti setiap hari minggu, seperti biasa satu per satu jamah yang hadir diwajibkan untuk tadarus Al-Quran secara bergantian. Kebetulan saat itu di ruangan yang berukuran sekitar 4x4 meter itu hanya hadir sekitar 9 orang, mungkin ibu-ibu dan remaja yang lainnya berhalangan hadir karena ada kepentingan yang tidak bisa ditinggalkan sehingga membuat waktu tadarus Al-Quran begitu terasa cepat berlalu.

Setelah semuanya mendapat giliran membaca Al-Quran, kini masuk ke sesi penyampaian materi. Hening seketika, tiba-tiba pak ustad bertanya pada saya, “Berapa jumlah ayat dalam Al-Quran?” sontak pikiran saya yang semula terlihat kosong seketika fokus dan dengan yakinnya menjawab, “Ada 6666 ayat Pak”. Mungkin beliau tiba-tiba bertanya seperti itu karena di bulan ramadhan terdapat satu hari istimewa yaitu turunnya Al-Quran yang jatuh tepat pada malam 17 ramadhan.
Pak ustad justru malah kembali bertanya,”Yakin ada 6666 ayat?” saya pun mengangguk kecil menjawab pertanyaan beliau karena sepengetahuan saya sejak saya sekolah dasar, sekolah madrasah, mengaji hingga saya duduk di bangku kuliah pun dalam teori pelajaran agama memang selalu jelas tertulis bahwa alquran itu terdiri dari 30 juz, 114 surat dan 6666 ayat bahkan di setiap ceramah keagamaan pun mengatakan demikian. Pak ustad pun mencoba menanyakan pertanyaan serupa pada jamaah yang lainnya dan jawabannya tetap sama bahwa jumlah ayat Al-Quran itu ada 6666 ayat.
Ada tanya menggantung di benak saya memangnya ayat dalam alquran ada berapa bukannya ada 6666 ayat? Pak ustad pun kembali mengajukan pertanyaan itu lagi ,”Yakin ada 6666 ayat, apa para hadirin sekalian sudah pernah mencoba menghitungnya?”
Apa? Menghitungnya? Kalau di dalam Al-Quran ada 30 juz dan 114 surat itu memang sudah tertera secara jelas meski masih ada kalangan ulama yang berbeda pendapat, tapi jika masalah ada 6666 ayat, sungguh tidak pernah sedikit pun terlintas dalam benak saya untuk menghitung kembali jumlah ayat dalam Al-Quran.
Kemudian pertanyaan tersebut dijadikan PR untuk kajian minggu berikutnya dan dilanjutkan dengan membahas materi baru untuk minggu ini, masih mengenai alquran seperti tentang turunnya alquran serta isi dan kandungan yang ada didalamnya.
Sesampainya di rumah saya penasaran ingin mencoba menghitungnya. Saya tulis nama-nama surat dalam Al-Quran di sebuah buku berikut dengan jumlah ayatnya. Setelah itu saya coba menjumlahkan seluruh ayatnya menggunakan alat bantu hitung namun hasilnya memang bukan 6666 ayat. Saya masih beranggapan mungkin saya kurang teliti menghitungnya sehingga hasilnya keliru, lalu saya mencoba menghitungnya kembali. Ah ternyata hasilnya memang bukan 6666 ayat tapi 6236 ayat. Saya pun meng-sms teman saya, juga demikian jumlahnya memang bukan 6666 ayat namun berbeda dengan hasil  perhitungan saya. Oh iya, saya berinisiatif untuk menggunakan aplikasi Microsoft Exel di laptop dengan menggunakan rumus SUM dan untuk yang kesekian kalinya hasil penjumlahannya adalah 6236.  Jumlah sekian kan belum termasuk basmalah, pikir saya saat itu. Tapi apabila dijumlahkan dengan basmalahpun jumlahnya sudah pasti tidak akan mencapai 6666 ayat?  
Seperti mendapat petunjuk langsung dari Allah, ketika mencari-cari buku referensi di tumpukan buku milik ayah saya, saya menemukan buku Sejarah Lengkap Al-Quran diterjemahkan dari: Tarikh Al-quran karya Muhammad Hadi Ma’rifat. Didalamnya jelas tertulis, Dinukil dari Ibnu Abbas bahwa semua ayat Al-Quran berjumlah 6600 ayat. Semua hurufnya berjumlah 320.671. Ada yang berpendapat bahwa kalimat alquran berjumlah 77.277, sebagian lain berpendapat 77.934, pendapat lain lagi adalah 77.434 kalimat. Menurut Kufiyyin, riwayat yang paling sahih dan pasti tentang jumlah ayat Al-Quran adalah 6236 ayat. Riwayat ini dinukil dari Ali bin Abi Thalib. Dan saat itu pula saya mendapatkan satu pemahaman bahwa jumlah ayat dalam Al-Quran adalah 6236 ayat.
Pada kajian rutin minggu berikutnya. Ketika saya menanyakan pada jamaah lain ternyata hasilnya memang bukan 6666 ayat hampir semua memiliki jawaban yang berbeda hanya ada dua orang yang memiliki jawaban sama seperti saya.
Setelah semuanya berkumpul, “Bagaimana apa yang saya PR-kan mirnggu lalu sudah dikerjakan?”. Seketika riuh sibuk dengan jawabannya masing-masing.
“Jika dihitung secara manual jumlah ayat dalam Al-Quran itu ada 6236 ayat, banyak pendahulu kita yang juga mengatakan demikian namun ada juga yang berbeda pendapat.  Hanya saja saya memberikan PR tersebut agar ibu-ibu dan adek-adek sekalian setidaknya tahu nama nama surat dan jumlah ayat yang ada di dalam Al-Quran tidak bermaksud menciptakan perbedaan.”
  “Di bulan ramadhan ini kita diwajibkan memperbanyak tadarus Al-Quran, Bahkan metode mempelajari kita suci Al-Quran  kini sudah banyak sekali seperti halnya one day one ayat dan one day one juz juga dapat diperdengarkan melalui telepon genggam semakin banyak kemudahan untuk mempelajarinya. Bukan masalah jumlah ayatnya, tapi seberapa seringkah kita membaca dan mempelajarinya memahami semua isi yang terkandung di dalamnya, karena Al-Quran tidak cukup jika hanya sekedar dibaca namun juga perlu diamalkan” tutup Pak ustad.
Ya, Al-Quran adalah undang-undang islam. Ia landasan undang-undang-islam-yang paling mendasar. Hukum ini harus diketahui. Latar belakangnya harus dipahami dengan jelas. Seluruh peristiwa didalamnya wajib diidentifikasi secara jeli.
Dan sesungguhnya Al-Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan seluruh alam yang dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril) kedalam hatimu(Muhammad) agar engkau termasuk orang yang memberi peringatan dengan bahasa arab yang jelas.”
 (QS. Asy-Syu’ara : 192-195).

Dan...
“Kitab (Alquran) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa” (QS. Al-Baqarah:2)


Malam 17 Ramadhan,
                                                                                                                   Aini Nur Latifah