Dhia Fajar
Cerpen ini tidak fokus dalam
pemaparan alurnya. Di awal bercerita tentang kedekatan tokoh wanita Shasa dengan
lelaki bernama Ega, lalu kisah masa lalu Shasa dengan lelaki lain yaitu Kizzy.
Saya kira akan
bercerita tentang cinta segitiga. Tapi tiba-tiba
berubah tentang dunia kepenulisan. Terus bercerita ttg hal lain lagi, berupa
teror BBM. Ini sebenarnya cerita mau dibawa kemana? Dan finally, ternyata
tentang peluncuran buku. Owalagh...
Penulis terlalu asyik dg cerita sendiri, padahal tanpa disadari membuat pembaca mengalami kebingungan. Afwan sebelumnya, CERPEN ini bukannya tidak bagus, HANYA tidak fokus
^^
Penulis terlalu asyik dg cerita sendiri, padahal tanpa disadari membuat pembaca mengalami kebingungan. Afwan sebelumnya, CERPEN ini bukannya tidak bagus, HANYA tidak fokus
^^
Prasetia Hermawan
Kisah yg dipaparkan diawal-awal
alinea sebenarnya hanyalah untuk memberikan kesan bahwa Shasa dan Ega merupakan
sahabat dekat, implikasi dari kedekatan ini membuat Ega dan Shasa masing-masing
mempunyai perspektif yg berbeda dalam mengartikan kedekatanya
Shasa jelas-jelas menganggap Ega
sebagai sosok sahabat yg ia anggap dekat dgn nya, tapi Ega menganggapnya lain,
ada indikasi Ega menyimpan rasa kepada Shasa, ini bisa kita telaah dari
sikap Ega ketika ia membaca secarik kertas Shasa yg jatuh dari bukunya, yg
ternyata itu dari Kizzy, orang terdekat Shasa yg tak pernah ia ketahui, saya
perpendapat, pada sisi ini Ega boleh dibilang kecewa pada Shaha, entah karena
sebagai sahabat Ia tak pernah diberi tahu tentang Kizzy, atau memang Ega cemburu
dgn hubungan yg Shasa miliki bersama Kizzy.
Kemudian kenapa muncul teror bbm,
dan ternyata setelah Shasa telusuri ia menemukan sosok Kizzy yg merancang
sebuah lounching bukunya Shasa, itu tak lain dan tak bukan karena dalam cerita
ini penulis ingin menunjukan bahwa sebenarnya Kizzy benar-benar mencintai Shasa
dan tak benar-benar meninggalkan Shasa seperti yg Shasa pikirkan selama ini
.
Dan pada akhirnya, benang merah dari beberapa ulasah di atas, menuju pada satu
titik temu tentang keyakinan penulis terhadap dua hal, pertama tokoh Shasa
meyakini tentang apa yg ia
sebut dgn "cinta di atas cinta", yg ke dua Shasa adalah sosok yg tida
kenal dgn istilah menyerah, ia yg selalu "never backdown", dan selalu
berprasangka baik kepada Allah, merupakan pemikiran penulis yg memang sangat menginpirasi
kita sebagai pembaca. Teruslah berkarya, kepakkan sayapmu selebar-lebarnya,
ternanglah yg tinggi, dan kau akan dapat melihat segalanya lebih indah dari
sisi itu, selalu berdo'a dan giatlah berusaha, maka Allah akan selalu
meridhoimu...^_^
Prasetia Hermawan
Jika Ai adalah sebuah lukisan, maka Ai harus membingkainya agar terlihat lebih menarik
Jika Ai adalah adalah pantai yang indah maka Ai harus ditemukan agar Ai dikenal
Jika Ai adalah perjalana yang panjang, maka ai harus pernah dimulai
Jika Pedang sudah ai cabut, pantang untukmu menyarungkannnya kembali !
Lana
Hidup Layaknya sederet kata yang hanya menisakan beberapa spasi
Kadang, kita butuh koma untuk mengistirahatkan perjalanan kita
Seringkali muncul tanda tanya saat kita kehilangan arah
Sering pula menghadirkan tanda seru saat kenyataan tidak sesuai dengan harapan
Namun, tanda titik bukan akhir dari segala-galanya,
Karena masih banyak untaian kata yang bisa menjadi sebuah lembar kehidupan yang lebih indah
Ka Ical
Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, Jatuh begitu saja. Tak melawan, ikhlas akan segalanya
Begitulah... sejatinya di suatu titik, keikhlasan itu akan indah...indah..
Ka Khanif
Kata teman, dunia itu begitu indah untuk diratapi, akan tetapi akan lebih indah dari sekedar indah, saat kitameratap dalam do'a, dalam ruang dan bait-bait sunyi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar