Selasa, 27 Mei 2014

Surat Dari : Kakak Arief Prasetyo


Dan ku hanya mengetahui tentang mu dari banyak cerita dari kawanku
Kamu dahulu pernah bermimpi menjadi seorang penulis muda
Mendewasakan setiap manusia yang membaca tulisanmu
Mengajarkan kesederhanaan, mengajarkan menghadapi kenyataan, mengajarkan kejujuran, keterbukaan, serta menjadikan siapun yang membaca tulisanmu menjadi terinspirasi

Lantunan tulisanmu terlihat begitu elok
Terimakasih sebelumya
Karenamu aku menjadi berani menatap masa depan lagi dan lebih berani untuk melangkah mendekatinya.


Aini Nur Latifah, Mungkin adalah sebuah nama yang sudah tak asing lagi ku dengar. Tiga tahun sudah aku mengenalmu. Pada tahun pertama kamu menjalin hubungan dengan kawanku, dan akupun mulai mengenalmu. Kamu dahulu adalah gadis kecil yang selalu ingin menjadi dewasa secepat mungkin. Bercita-cita  ingin menjadi penulis dan begitu teguh memperjuangkan citamu.

Dua  tahun setelah mengenalmu, kau telah dapat terbang sendiri dan mulai menghiasi wajah Indonesia dengan karyamu, bercerita tentang relita yang memberikan pengajaran kepada seluruh masyarakakat yang membacanya. Indah dan elok ku baca tulisanmu.

Dan yang lebih ku kagumi dari dirimu adalah semangatmu untuk meraih cita mengalahkan semua orang yang pernah ku kenal selama hidupku. Sadarkah kau bahwa semangatmu yang membara sejatinya telah menghidupkan semangat bagi semua orang yang telah mengenalmu termasuk aku … ^_^
Terimakasih banyak ya, dan terutama terimakasihku ku berikan pada Tuhanku karena telah mengenalkanku padamu ….



Kalo kita ketemu , bakal kk beliin eskrim korneto Ai … Makan berdua di pinggir jalan pas sore – sore sambil liat matahari yang mulai malu melihat Ai

Ai adalah salah satu tokoh inspiratif kk
Letaknya nomer dua seteah ayah+ibu kk …  heee
Aini Nur Latifah … kini kau telah terbang tinggi di atas bumi dan telah menerangi semua yang mengenalmu
Ai, jangan cepet nyerah dan jangan cepet bosen ya
Ai tetaplah jadi Bintang yang cahayanya menerangi malam gelap
Ai tetaplah jadi bintang yang setia menemani pekatnya malam
Ai tetaplah jadi bintang yang terang

Anggap aja ini surat dari fans Ai ya :D
Soalnya kk tahu ke depanya kk bakal sulit banget hubungi Ai, karena Ai bakal banyak penggemar dan Fans kedepannya
Mumpung belum banyak yang ngefans, kk trus tulis dan kirim surat ke Ai
KK kirim ni satu … hehe
Maaf ya tulisanya gak karuan, ngalor ngidul
hehe



Nah ini tulisan kk tadi siang habis merenung gara – gara ingat Ai, hee

MONOLOG HASIL EVALUASI DIRI
Kita adalah manusia dan sudah sewajarnya kita bermimpi dan berani meraihnya dalam sebuah asa ….
Jatuh dalam ribuan kegagalan dan tersungkur dalam ruang kamar kotor telah menjadi kehidupan harian kita semua…
Terkadang kita coba membakar kembali asa dan menggugah diri yang terlelap dalam keterpurukan … Banyak upaya yang berusaha kita lakukan
Banyak air mata yang telah kita tumpahkan demi diri kita, dan banyak jutaan nyawa telah mendahului kita demi keberlangsungan hidup kita …
Apakah kita rela terlahir demikian ??
Apakah kita rela menjadi debu di angkasa yang tak tahu arah angin menerpanya ??
Apakah kita akan selalu diam menuruti jalanya air yang membawa kita ??
TIDAK !!!!
Kita harus melawan arus air, angin, himpitan tanah bahkan api yang membuat warna kita pudar
Hidup kita terlalu berharga bila di sia – siakan dan lebih menyesalah kita bila kita tak menjemput ribuan pintu yang terbuka dan sedang menunggu kita menjemputnya
Ribuan kata hampa dan hanya sedikit kata penuh gairah yang biasa kita lantunkan dalam kehidupan harian
Sejatinya apakah kita tahu bahwa setiap kata adalah do’a dan setiap do’a akan menuntut pengabulan atas apa yang telah di tulisnya ….
Apakah kita tahu bahwa kita hanya sebuah makluk yang harus maju dan terus berkembang dan selalu berlomba dengan kondisi yang mengitari kita …
Hanya ada dua pilihan sejatinya kita yang menguasai ataukah kita yang di kuasai oleh kondisi lingkungan kita …
Dan kitapun pastinya akan memilih menguasai lingkungan kita “Aku Pasti Bisa !!!, aku kan menjadi yang terbaik !!!, bla blaaa blaa”
Dan tahukah kita bahwa sejatinya apa yang kita lantunkan dalam kata – kata kita kebanyakan sama sekali tak sejalan dengan perbuatan kita
Perbuatan kita terhadap sesama manusia
Pada alam
Pada tuhan
Dan pada diri sendiri
Maka kenalilah kawanmu maka kau akan mengenali dirimu
Tataplah mereka yang kau benci dengan penuh kasih sayang seakan kau sedang menatap tuhanmu
Jujurlah pada dirimu sendiri dan mulai sadarilah bahwa dirimu bukanlah dia, mereka ataupun tuhanmu, dirimu adalah kamu ….
15 September 2013
Kakak Arif Prasetyo
Terimakasih karena Ai telah menginspirasi kk

Memaknai Isra’ Mi’raj



Hari ini kita menginjak tanggal 27 Rajab. Dimana pada hari tersebut terjadi sebuah peristiwa besar dan sangat penting bagi sejarah kehidupan umat islam. Yaitu, diperjalankannya Nabi Muhammad SAW dari masjidil haram ke masjidil aqsa serta perjalanannya Nabi Muhammad SAW ke sidratul muntaha. Banyak hal menakjubkan yang Allah perlihatkan kepada Nabi Muhammad SAW, seperti diperlihatkannya keindahan surga dan betapa mengerikannya keadaan di neraka. Serta Nabi Muhammad SAW kembali dengan membawa bekal shalat 5 waktu menuju bumi setelah melakukan serangkaian perjalanan suci ke atas (Mi'raj). Seperti firman Allah dalam Al-qur’an:

Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).
(QS. Al-Isra’ : 78)

Perintah menunaikan shalat 5 waktu adalah salah satu hikmah terbesar dalam perjalanan isra mi’raj yang terus kita rasakan hingga kini. Menjalankan shalat 5 waktu itu seperti menyempurnakan rukun islam. Dalam shalat ada syahadat rukun islam yang pertama, puasa rukun islam yang ketiga, zakat rukun islam yang keempat dan haji rukun islam yang kelima. Mengapa dikatakan demikian? Karena dalam shalat terdapat dua kalimat syahadat. Terdapat puasa, karena dalam shalat kita diharuskan puasa bicara dan hanya diperkenankan bicara dalam hati. Zakat, ketika kita meluangkan atau menyisihkan waktu kita untuk shalat, hal itu dinamakan zakat waktu. Dan yang terakhir adalah haji, dimana pun kita berada bahkan di ujung dunia sekalipun ketika kita shalat tetap menghadap kiblat seperti orang yang sedang menunaikan ibadah haji yang berdoa dihadapan ka’bah.
 Perlu kita ketahui, bahwa shalat bukan hanya sekedar kewajiban tapi juga kebutuhan. Dalam shalat, begitu banyak doa-doa yang terkandung di dalamnya. Allah yang senantiasa mengatur rezeki serta jalan hidup kita. Bukankah berarti kita begitu membutuhkannya? shalat juga yang akan membuat kita semakin dekat dengan-Nya yang memiliki dunia beserta isinya.
Semoga di hari isra’ mi’raj yang penuh berkah ini, kita senantiasa dapat menjaga shalat 5 waktu yang  dititahkan Tuhan kepada Nabi dan umat-Nya. Bukan hanya malam ini, tapi hingga seluruh anggota tubuh ini sudah tidak berfungsi lagi (mati).


Majelis Ilmu, dua tahun  yang lalu.

Jumat, 16 Mei 2014

Testimoni Buku "Kasih Mamak"







Membaca Kasih Mamak membuat saya meneteskan air mata
Muhibbudin, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Semua cerpen dalam buku ini keren walaupun saya baru baca sebagian judul saja. Cerita-ceritanya membuat saya seakan larut dalam alurnya, sederhana namun tersampaikan maknanya . Walaupun semua penulisnya masih mahasiswa namun genre yang disuguhkan bukan tentang cinta dan pacaran tapi tentang keluarga, membuat saya jadi kangen rumah
 ^-^.
Novya Prabawati

Kasih Mamak membuat setiap yang membacanya akan merenung ‘apa yang sudah aku berikan untuk mamakku?’  Merasuki jiwa pembacanya untuk ikut mengigit  bibir saat sampai pada klimaksnya luar biasa !!!
Muhyiddin FK UNRAM

Kasih Mamak lebih dari sekedar pemuas dahaga di kegersangan makna cerita zaman sekarang. Didalamnya ada nilai cinta, kasih sayang, keluarga, persahabatan, keihlasan dan suka duka hidup. Disuguhkan oleh jiwa muda dan dipersembahkan untuk setiap jiwa tanpa batas usia, untuk setiap jiwa yang pernah memiliki keluarga. Cerita-cerita yang  sederhana namun sarat makna, Ndak muluk-muluk, ndak lebay...pokoknya suka  ^_^
Aluh Laraning Tyas Dini FK UNRAM

Pertama kali baca berkaca-kaca. Kedua kali baca mengusap air mata. Baca lagi masih membuat panas di mata. Kasih Mamak mencuri hati saya dan mengajarkan saya begitu banyak hal bukan sekedar tentang cinta tapi juga kasih sayang yang tak terkekang dan tak kenal lekang untuk keluarga J
Putri Malu FK UNRAM

Kasih Mamak keren banget pokoknya, cerita yang ada di dalamnya bagus-bagus. Ditunggu buku buku selanjutnya dan tetep semangat menulis ya ^^
Hadyan Ramanda, Mahasiswa Teknik Elektro, UPI Bandung.

Tahukah rasanya rindu yang teramat sangat, yang terasa menghujam lagi dan lagi? Hal itulah yang saya rasakan ketika saya membaca Kasih Mamak berkesan amat dalam. Membuat saya begitu sangat ingin memeluk Mama namun sayang Mama sudah lebih dulu menghadap Sang Penciptanya.
Bagus Wibowo, Karyawan Swasta, Jakarta.


Kasih mamak... Banyak kisah-kisah manis dengan keluarga yang mengharu biru diceritakan dalam buku ini. Ada yang bikin senyum-senyum sendiri, ada yang bikin terharu, ada juga yang bisa bikin perasaan kita jadi campur aduk nggak karuan. Hehe. Setiap cerita punya pelajaran yang bisa diambil dengan bahasa yang nggak menggurui. Intinya, suka sama semua ceritanya J
Putri Eka Pertiwi, Mahasiswa fakultas matematika UNJ, Jakarta


Saya adalah tipe wanita yang gampang menangis. Tidak jarang ketika saya membaca sebuah buku, saya akan menangis jika cerita yang disajikan dalam buku itu benar-benar menyentuh.

Nah, dari sekian banyak naskah yang saya edit, naskah buku inilah yang satu-satunya berhasil menembus dinding pertahanan air mata saya. Saya menangis. Bukan hanya sekali tapi beberapa kali.

Nurhudayanti Shaleh, Editor Buku Kasih Mamak