Kamis, 16 Desember 2010

Untuk sang Pecinta Mawar


Peri kecilku yang telah bersayap…

Tak satupun kata yang terucap dari bibir manismu kecuali membuatku merasa kian bersalah dan penuh dosa atas segala hal yang akan dan telah aku lakukan..Hidup ini penuh dengan sejuta misteri dan satu dari sejuta misteri itu tlah aku pilih untuk menjalani suka dukanya bersamamu, satu tahun boleh jadi waktu yang lama atau boleh jadi sangat singkat,karena serasa baru kemarin sore aku menuntun dan menemanimu, tapi kini kau dan aku harus sendiri. Aku tau manusia terlahir senantiasa gelisah atas keberadaan hatinya, dan itulah yang saat ini terjadi padaku,sosok kaka yang kau sebut “sang penyemangatmu”. Aku tak pernah tau pilihan ini salah atau benar, tapi ketahuilah peri kecilku, semua ini semata aku sandarkan pada-Nya.
Berat memang bila aku harus melepasmu pergi, karena rasa ini pun masih rasa yang sama seperti dulu, sang penyemangatmu ini masih menyayangimu, dan tak seorang pun yang tau sampai kapan hati yang rapuh ini memilih keputusan ini…
Dan jangan salahkan cinta bila suatu masa nantiia akan menemukan kembali jalannya yang tlah hilang…

"Sang Penyemangatku"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar